Rabu, 28 September 2016

Peranan Manajer Keuangan

Manajer Keuangan di sini dimaksudkan sebagai manajer perusahaan yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting mengenai ivestasi dan pendanaan. Berkaitan dengan pengambilan keputusan investasi, manajer keuangan akan terlibat secara langsung dalam perencanaan dan pengendalian penggunaan dana.
Untuk mendanai investasi dan operasi perusahaan, manajer keuangan bertanggung jawab dalam memperoleh dana yang sesuai dengan kebutuhannya, baik mengenai jangka waktu, persyaratan maupun biayanya. Dana akan diperoleh baik dari pasar modal maupun dari bank ataupun sumber-sumber dana lainnya.
Dengan demikian, kelancaran aliran kas atay dana yang masuk dari luar ke dalam perusahaan untuk membiayai investasi dan operasi perusahaan sangat tergantung kepada kemampuan manajer keuangan dalam menjalankan fungsi pendanaan.
Setelah dana diinvestasikan untuk membiayai operasi perusahaan dan mampu menghasilkan keuntungan, maka selanjutnya manajer keuangan juga akan terlibat dalam pengambilan keputusan mengenai berapa bagian dari keuntungan yang akan dibayarkan kepada pemilik perusahaan atau pemberi dana, dan berapa bagian yang akan diinvestasikan kembali (di-reinvestasikan) untuk membiayai pertumbuhan perusahaan.
Sehingga manajer keuangan sangat berperan dalam melancarkan aliran kas atau dana dari luar ke dalam perusahaan, ataupun sebaliknya dari dalam ke luar perusahaan, yaitu pembayaran dividen kepada pemilik perusahaan dan pembayaran kembali utang kepada para kreditur.
Manajer keuangan dapat mempunyai peranan yang demikian besarnya dalam memperlancar aliran akas atau dama tersebut disebabkan karena dia bertindak sebagai “perantara” (intermediary) yang berada pada posisi di antara sumber atau pemberi dana (pasar modal, bank pemberi kredit, dan lain sebagainya) di satu pihak dan operasi perusahaan di lain pihak.
Peranan manajer keuangan dalam melancarkan aliran kas atau dana tersebut digambarkan oleh Brealey & Myers sebagai berikut:
Keterangan:
  1. Kas diperoleh dengan menjual financial assets (saham, obligasi dan sekuritas lainnya) atau mendapatkan kredit dari bank atau sumber dana lainnya (panah nomor 1) 
  2. Dana yang diperoleh dari pemberi dana digunakan untuk membeli real assets yang digunakan dalam operasi perusahaan (panan nomor 2) 
  3. Apabila perusahaan bekerja dengan baik, real assets akan menghasilkan kas masuk (cash-inflows) yang lebih besar daripada jumlah yang dibayarkan pada investasi permulaan (panah nomor 3) 
  4. Pada akhirnya kas tersebut direinvestasikan (panah nomor 4a) atau dikembalikan kepada pemodal yang membeli sekuritas dari perusahaan tersebut atau bank pemberi kredit/kreditur lainnya (panah nomor 4b)
Sumber:
Bambang Riyanto. 2012. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan: Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.

Artikel Terkait:

Manajemen Strategis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar