Rabu, 28 September 2016

BENGKEL KOMUNIKASI

Proses Komunikasi
Di muka tadi telah disinggung bahwa komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Dalam proses konumikasi sendiri dikenal dua kategori yakni proses komunikasi dalam prespektif psikologi dan proses komunikasi dalam prespektif mekanistis.
1.     Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis
Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Di muka telah ditegaskan bahwa pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, yakni isi pesan dan lambang, isi pesan umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang umumnya adalah bahasa. Walter Lippman menyebutkan isi pesan itu “picture in our head”. Proses “mengemas” atau “membungkus” pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator itu dalam bahasa komunikasi dinamakan encoding. Hasil encoding berupa pesan itu kemudian ia transmisikan atau operkan atau kirimkan kepada komunikan (Effendi, 2003:32).
Kini giliran komunikan terlibat dalam proses komunikasi intrapersonal. Proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah membuka kemasan atau bungkus pesan yang ia terima dari komunikator tadi. Isi bungkusan tadi adalah pikiran komunikator. Apabila komunikan mengerti isi pesan atau pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi. Sebaliknya, bila mana komunikan tidak mengerti, maka komukasi pun tidak terjadi (Effendi, 2003: 32).
2.     Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis        
Proses ini berlangsung ketika komunikator mengoperkan atau “melemparkan” pesan dengan bibir melalui lisan atau tangan melalui tulisan. Dan pesannya  ditangkap oleh komunikan. Penangkapan pesan dari komunikator oleh komunikan itu dapat dilakukan dengan indera telinga atau indera mata, atau indera-indera lainnya (Effendi, 2003: 33).
 Komunikasi perspektif mekanistis sendiri oleh Effendy dibagi menjadi dua bagian, yakni komunikasi secara primer dan komunikasi secara sekunder. Untuk lebih jelasnya, penulis uraikan seperti di bawah ini:
2.1.       Komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer (primary procces) adalah proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang (simbol) sebagai media atau saluran. Lambang ini umumnya bahasa, tetapi dalam situasi-situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang dipergunakan dapat berupa kial (gestur), yakni gerak anggota tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya (Effendi, 2003:33).
Dalam komunikasi bahasa terdapat dua istilah yang disebut lambang verbal (verbal symbol) sedangkan lambang-lambang lainnya yang bukan bahasa dinamakan lambang nirverbal (non verbal symbol).
2.1.1.   Lambang Verbal
Dalam proses komunikasi bahasa sebagai lambang verbal yang paling banyak dan paling sering digunakan, oleh karena hanya bahasa yang mampu mengungkapkan pikiran komunikator mengenai hal atau peristiwa, baik yang konkret maupun yang abstrak, yang terjadi masa kini, masa lalu, dan masa yang akan datang.
Bahasa sendiri memiliki dua jenis pemahaman yang dipahami oleh para komunikator.
a)    Pengertian denotatif
Pengertian denotatif adalah yang mengandung makna sebagaimana tercantum dalam kamus dan diterima secara umum oleh kebanyakan orang yang sama kebudayaan bahasanya.
b)    Pengertian konotatif
Mengandung pengertian yang tidak sebenarnya. Misalnya sebutan kuli tinta untuk wartawan. Makna kuli tinta ini bukan berarti seseorang  menjadi kuli seperti pekerja kasar di pasar, tapi kuli tinta di sini adalah sebuah pekerjaan yang digeluti secara profesional dengan cara menulis di media massa. Tulisannya pada awalnya dapat berbentuk tulisan tangan dari pulpen yang mengandung tinta, namun dengan kemajuan jaman tidak hanya pulpen wartawan kini telah menggunakan rekaman suara, telepon genggam untuk menulis pesan, maupun komputer untuk mengolah tulisan.
2.1.2.   Lambang Nirverbal       
Seperti telah disinggung di muka lambang nirverbal adalah lambang yang dipergunakan dalam komunikasi, yang bukan bahasa, misalnya kial, isyarat dengan anggota tubuh, antara lain kepala mata, bibir, tangan, dan jari. (Effendi, 2003: 35)
Yang juga termasuk dalam komunikasi nirverbal adalah gambar. Gambar adalah lambang lain yang dipergunakan dalam berkomunikasi nirverbal. Gambar dapatdipergunakan untuk menyatakan pikiran atau perasaan dalam hal tertentu gambar bisa lebih efektif daripada bahasa. Lambang gambar dalam proses komunikasi mengalami perkembangan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat dan kemampuan teknologi (Effendi, 2003: 37).
2.2.       Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. (Effendi, 2003: 38)
Komunikator menggunakan media kedua ini karena komunikan yang dijadikan sasaran komunikasinya jauh tempatnya atau banyak jumlahnya atau kedua-duanya. Kalau komunikan jauh, dipergunakanlah surat atau telepon; jika banyak dipakilah perangkat pengeras suara; apabila jauh dan banyak; dipergunakan surat kabar, radio atau televisi.

Komunikasi dalam proses secara sekunder ini semakin lama semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih yang ditopang pula oleh teknologi-teknologi lainnya yang bukan teknologi komunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar