Proses
Komunikasi
Di muka tadi telah disinggung bahwa komunikasi pada
hakikatnya adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan.
Dalam proses konumikasi sendiri dikenal dua kategori yakni proses komunikasi
dalam prespektif psikologi dan proses komunikasi dalam prespektif mekanistis.
1. Proses
Komunikasi dalam Perspektif Psikologis
Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri
komunikator dan komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Di muka
telah ditegaskan bahwa pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, yakni isi pesan
dan lambang, isi pesan umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang umumnya adalah
bahasa. Walter Lippman menyebutkan isi pesan itu “picture in our head”. Proses “mengemas” atau “membungkus” pikiran
dengan bahasa yang dilakukan komunikator itu dalam bahasa komunikasi dinamakan encoding. Hasil encoding berupa pesan itu kemudian ia transmisikan atau operkan atau
kirimkan kepada komunikan (Effendi, 2003:32).
Kini giliran komunikan terlibat dalam proses komunikasi
intrapersonal. Proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah membuka kemasan atau bungkus pesan yang ia
terima dari komunikator tadi. Isi bungkusan tadi adalah pikiran komunikator.
Apabila komunikan mengerti isi pesan atau pikiran komunikator, maka komunikasi
terjadi. Sebaliknya, bila mana komunikan tidak mengerti, maka komukasi pun
tidak terjadi (Effendi, 2003: 32).
2. Proses
Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis
Proses ini berlangsung ketika komunikator mengoperkan atau
“melemparkan” pesan dengan bibir melalui lisan atau tangan melalui tulisan. Dan
pesannya ditangkap oleh komunikan.
Penangkapan pesan dari komunikator oleh komunikan itu dapat dilakukan dengan
indera telinga atau indera mata, atau indera-indera lainnya (Effendi, 2003: 33).
Komunikasi
perspektif mekanistis sendiri oleh Effendy dibagi menjadi dua bagian, yakni
komunikasi secara primer dan komunikasi secara sekunder. Untuk lebih jelasnya,
penulis uraikan seperti di bawah ini:
2.1. Komunikasi
secara primer
Proses komunikasi secara primer (primary procces) adalah proses penyampaian pikiran oleh komunikator
kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang (simbol) sebagai media atau
saluran. Lambang ini umumnya bahasa, tetapi dalam situasi-situasi komunikasi
tertentu lambang-lambang yang dipergunakan dapat berupa kial (gestur), yakni
gerak anggota tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya (Effendi, 2003:33).
Dalam komunikasi bahasa terdapat dua istilah yang disebut
lambang verbal (verbal symbol) sedangkan lambang-lambang lainnya yang bukan bahasa
dinamakan lambang nirverbal (non verbal
symbol).
2.1.1. Lambang
Verbal
Dalam proses komunikasi bahasa sebagai lambang verbal
yang paling banyak dan paling sering digunakan, oleh karena hanya bahasa yang
mampu mengungkapkan pikiran komunikator mengenai hal atau peristiwa, baik yang
konkret maupun yang abstrak, yang terjadi masa kini, masa lalu, dan masa yang
akan datang.
Bahasa sendiri memiliki dua jenis pemahaman yang dipahami
oleh para komunikator.
a) Pengertian
denotatif
Pengertian denotatif adalah yang mengandung makna
sebagaimana tercantum dalam kamus dan diterima secara umum oleh kebanyakan
orang yang sama kebudayaan bahasanya.
b) Pengertian
konotatif
Mengandung pengertian yang tidak sebenarnya. Misalnya
sebutan kuli tinta untuk wartawan. Makna kuli tinta ini bukan berarti
seseorang menjadi kuli seperti pekerja
kasar di pasar, tapi kuli tinta di sini adalah sebuah pekerjaan yang digeluti
secara profesional dengan cara menulis di media massa. Tulisannya pada awalnya
dapat berbentuk tulisan tangan dari pulpen yang mengandung tinta, namun dengan
kemajuan jaman tidak hanya pulpen wartawan kini telah menggunakan rekaman
suara, telepon genggam untuk menulis pesan, maupun komputer untuk mengolah
tulisan.
2.1.2. Lambang
Nirverbal
Seperti telah disinggung di muka lambang nirverbal adalah
lambang yang dipergunakan dalam komunikasi, yang bukan bahasa, misalnya kial,
isyarat dengan anggota tubuh, antara lain kepala mata, bibir, tangan, dan jari.
(Effendi, 2003: 35)
Yang juga termasuk dalam komunikasi nirverbal adalah
gambar. Gambar adalah lambang lain yang dipergunakan dalam berkomunikasi
nirverbal. Gambar dapatdipergunakan untuk menyatakan pikiran atau perasaan
dalam hal tertentu gambar bisa lebih efektif daripada bahasa. Lambang gambar
dalam proses komunikasi mengalami perkembangan sesuai dengan pertumbuhan
masyarakat dan kemampuan teknologi (Effendi, 2003: 37).
2.2. Proses
komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat
atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. (Effendi,
2003: 38)
Komunikator menggunakan media kedua ini karena komunikan
yang dijadikan sasaran komunikasinya jauh tempatnya atau banyak jumlahnya atau
kedua-duanya. Kalau komunikan jauh, dipergunakanlah surat atau telepon; jika
banyak dipakilah perangkat pengeras suara; apabila jauh dan banyak;
dipergunakan surat kabar, radio atau televisi.
Komunikasi dalam proses secara sekunder ini semakin lama semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih yang ditopang pula oleh teknologi-teknologi lainnya yang bukan teknologi komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar